Antara Ganja dan Kapas, Juga Sawit dan Kedelai

Sekali-kali lepas dari tema roda-dua, Ga sengaja nemu video Standup Comedy Pandji “kena deh”. Isinya kurang lebih menyuarakan legalisasi ganja. Kenapa?

Menurut Pandji Rokok dan alkohol saja yang tidak lebih aman untuk kesehatan fisik dan mental di Legalkan, sedang Ganja ilegal. Di salah satu adegan di video ini ada true story ketika  Pandji bertemu salah satu anggota BNN (badan Narkotika Nasional).

Pandji; Pak saya ga habis pikir kenapa ganja ilegal sementara rokok dan alkohol ilegal?!!!

BNN; Sederhana aja dek pandji. Orang yang mengkonsumsi ganja itu akan cenderung melakukan tindak kejahatan…

Pandji; Bapak pasti ga pernah nyimeng ya? (dalam hati). Justru kejahatan akibat alkohol jauh lebih banyak pak, kenapa Alkohol tidak dilarang coba? Lagian ga ada orang nyimeng nodong pak, orang lagu kebangsaannya aja “no woman no cry…”

Agus; Banyak kan, kecelakaan di jalan raya, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, anak bunuh bapak, suami aniaya istri dsb. Setelah diinterogasi polisi ngakunya dibawah pengaruh minuman keras… sama aja kan?!!

BNN; Ok,Ok alasan kenapa ganja itu dilarang pandji… Karena Ganja itu menyebabkan kecanduan.

Pandji; lho pak, orang ngrokok juga bikin kecanduan…  Coba tanya sama perokok… kenapa rokok legal sementara ganja ilegal?

BNN; Baik-baik… ganja itu dilarang karena menyebabkan kerusakan pada otak… buruk untuk kesehatan.

Dan saya google, rupanya betul, orang yang mengkonsumsi ganja akan mengalami kerusakan pada otak sehingga berpikirnya lambat.

Pandji; jadi karena ganja menyebabkan kesrusakan pada otak maka ganja ilegal?

Pandji; nah pak coba lihat bungkus rokok ini, merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin… kenapa dia legal dan ganja ilegal..? kalau saya harus milih, saya lebih milih lemot daripada impoten, apalagi ditambah kanker atau serangan jantung.

Nah lho apa penyebab diskriminasi antara Alkohol, Ganja dan Rokok??? Kalau legal ya legal aja semuanya, kalau ilegal ya ilegalkan saja semuanya sekalian…

Rupanya awal mula ganja dilarang bukan karena efek buruknya pada kesehatan manusia, tapi lebih pada efek buruknya pada perekonomian negara adidaya Amerika. Jadi, waktu dulu serat ganja  sempat dipakai sebagai bahan baku pembuat benang, dan ternyata kualitasnya lebih baik ketimbang serat kapas. Setelah itu para pengusaha tekstil di USA pun mendesak kongres agar ganja dilarang, mengingat ganja  hanya tumbuh subur di negara beriklim tropis.

Terancam gulung tikar maka kongres pun menyetujui, sejak itu ganja mulai Ilegal… coba gugling negara mana yang melarang ganja pertama kali.

Tapi tulisan saya kali ini sebenarnya  bukan untuk menyuarakan legalisasi ganja, ganja sama seperti Rokok maupun Alkohol sudah sepantasnya dilarang, apalagi bagi umat islam. Yang perlu kita cermati adalah bagaimana sebuah Negara besar (you know lah…) yang menggunakan segenap cara untuk mencegah negara kerdil lain untuk berkembang dan menyaingi mereka.

Di Indonesia belakangan ini begitu santer berita mengenai Greenpeace yang mengkritisi pabrik pengusaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Riau khususnya. Alasannya keduanya berkontribusi besar terhadap deforestasi hutan hujan tropis di pulau sumatera. Sungguh tepat sekali.

Saat ini memang hutan di Riau telah habis, berganti dengan perkebunan kelapa sawit dimana-mana. Selain BUMN juga ada beberapa perusahaan swasta yang juga turut andil menggunduli hutan di Riau. Dan jangan lupakan juga ratusan ribu petani Sawit yang berbondong-bondong membuka lahan baru demi penghidupan lebih baik.

Apakah misi yang diusung greenpeace tulus murni ikhlas membela habitat Harimau Sumatera yang kian sempit? Atau ada agenda lain?. Ah masak??? Greenpeace kan katanya organisasi yang pembiayaannya non pemerintah dan perusahaan tertentu…

Coba kita intip  Negeri Adidaya yang sok berkuasa itu, eh di saat yang sama mereka mengumumkan untuk menolak mengimpor CPO dari Indonesia dengan tudingan petani di Negeri miskin itu tidak memperhatikan lingkungan. Lha tapi lucunya, selama ini pun Amerika nyaris tidak pernah mengimpor CPO, karena mereka merupakan Negara penghasil Kedelai, Musuh bebuyutan kelapa sawit di pasar minyak nabati.

Lihat artikel Tempo ini.

http://www.tempo.co/read/news/2012/11/03/092439460/CPO-Indonesia-Ditolak-untuk-Lindungi-Kedelai-AS

So, ini strategi marketing saja sepertinya. Kalau Sawit tumbuh di Amerika atau Israel, kira-kira di blokir juga ga ya???

Kembali ke kasus greenpeace yang begitu bersemangat membantai petani-pengusaha sawit, coba cari di internet dengan keyword “greenpeace freeport” nemu satu artikel pun yang menyerang freeport ga? Nah lo. Padahal kerusakan lingkungan akibat limbah freeport di Papua juga tidak sepele, silahkan gugling sendiri.

Adakah hubungannya dengan pengusaha sawit yang pemainnya orang Indonesia semua?

Adakah hubungan antara Petani Sawit, Indonesia, Greenpeace, freeport, Amerika, Petani Kedelai Amerika dan Harga CPO kelapa sawit?

NB; Saya seorang sarjana Biologi prihatin juga dengan  kondisi Hutan di Riau, tapi lebih prihatin dengan kondisi petani kecil di Negeri ini yang jadi sasaran tembak orang-orang yang dengan sukarela ‘membantu’ negara penjajah menyuntik mati saudaranya sendiri.

QS: Almaidah;80

“kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka kekal dalam siksaan.”