Entah faktor kebutuhan atau kebiasaan, penggunaan tipe sepeda motor untuk harian pada suatu Negara bisa berbeda-beda. Di Indonesia misalnya, lebih dari separuh kendaraan yang beredar di jalan raya adalah Sepeda Motor Bebek dan Matic. Meski ada motor 'batangan' hanya jadi minoritas. Market share penjualannya pun mentok di angka 10% saja.
Lain Indonesia lain pula di India, sering saya baca blog otomotif india (ex.bikeadvice) seringkali menyebut motor sport <150cc sebagai Commuter Bike. Entah persoalan budaya atau kultur berkendara disana yang mayoritas dikuasai kaum pria, motor matic apalagi bebek tak selaris di asia tenggara.
Budaya di Negeri kita (juga negara asia tenggara lainnya) umumnya lebih toleran terhadap lady biker. Tiap rumah pasti mempunyai motor matic atau bebek, alasannya sederhana, agar semua anggota keluarga -termasuk wanita- bisa ikut menggunakan. Bahkan untuk keluarga yang baru membeli kendaraan roda dua untuk pertama kalinya hampir pasti tidak memilih motor sport/batangan. Biar Isteri bisa naikin juga. :D
Lain Indonesia lain pula di India, sering saya baca blog otomotif india (ex.bikeadvice) seringkali menyebut motor sport <150cc sebagai Commuter Bike. Entah persoalan budaya atau kultur berkendara disana yang mayoritas dikuasai kaum pria, motor matic apalagi bebek tak selaris di asia tenggara.
Budaya di Negeri kita (juga negara asia tenggara lainnya) umumnya lebih toleran terhadap lady biker. Tiap rumah pasti mempunyai motor matic atau bebek, alasannya sederhana, agar semua anggota keluarga -termasuk wanita- bisa ikut menggunakan. Bahkan untuk keluarga yang baru membeli kendaraan roda dua untuk pertama kalinya hampir pasti tidak memilih motor sport/batangan. Biar Isteri bisa naikin juga. :D
betul banget gan, ane setuju tuh..
ReplyDeleteartikelnya bagus
ReplyDeletenumpang iklan siapa tau butuh angkutan truk atau apa saja merek isuzu yang baru segala type
jual isuzu, isuzu surabaya, harga isuzu surabaya, dealer isuzu
isuzu surabaya