Motoroda | Otomotif & Roda Dua

Di MotoGp; Hanya Yang Gila Yang Jadi Idola

Valentino Rossi

Di MotoGp Untuk jadi Pembalap hebat memang wajib memiliki skill mumpuni. Apalagi kalau mau 'nencicipi' gelar juara, tak hanya mumpuni tapi butuh skill luar biasa (pembalap alien). :D

Tapi untuk jadi pembalap yang 'menjual', digandrungi banyak orang. Skill saja tidak cukup. Perlu daya tarik spesial.

Khusus untuk MotoGp, yang paling digemari adalah pembalap yang 'banyak ulah'. Bukan di luar sirkuit pastinya. :mrgreen:

Di luar balapan boleh lah ramah bin santun. Tapi waktu race musti kesetanan. Agresif. Berani mengambil resiko. Berbahaya. Dan "nyaris" kalah (menang dramatis).

Contoh nyatanya siapa lagi kalau bukan Rossi dan mendiang Simonchelli. Aksi keduanya begitu dinanti, Super Sic justru lebih spesial mengingat belum sekalipun gelar juara diraih. Tapi tetap saja, basis pendukungnya begitu besar. Sayang sang fenomena begitu cepat pergi.

Lorenzo (dulu) calon idola juga.

Di awal kemunculannya, Jolor juga mencuri perhatiannya lewat berbagai aksi beraninya. Meski rajin tersungkur juga berkat manufer 'gila'nya. Tapi kini, karena skill semakin mantap, motor superior. Justru jadi agak 'membosankan'. Hobinya ngacir sendirian. :D

Stooner, sekalipun kemampuan luarbiasa hebat, bahkan mungkin yang tetbaik saat ini. Tapi tak suka 'merecoki' rider lain di lintasan. Pokoke menang.... Dan ngacirrrr.

Deped, Dovi, Carl, Hayden, dll. Juga tak cukup "gila" untuk jadi idola. Membalap nyaris selalu di zona aman. :mrgreen:

Siapa ya penerus sang idola nantinya?