Tuesday 1 May 2012 Posted by AGUS MAKSUM 14 comments » Posted in , , , , , ,

Indonesia kalah dari Tailand



Perbandingan angka penjualan dan produksi sepeda motor antara indonesia dan thailand sunggung menarik.

Dengan jumlah penduduk yang 4 Kali lipatnya, market roda dua tanah air mampu menjual sedikitnya 8 juta Unit/tahun sementara di negeri gajah putih "hanya" sekitar 2,5 juta Unit sepeda motor yang terjual tiap dua semester.


Tapi dibalik itu ada hal yang sangat miris, yakni negeri kita "cuma" dijadikan tempat jualan oleh APM Sepeda motor.

Dari data yang dirilis om edo, jumlah ekspor indonesia selama 2011 sejumlah 28 ribu unit, yang masing-masing disumbang oleh Yamaha, TVS, Suzuki, Kawasaki, dan tentunya juga Honda (nama APM berurutan sesuai jumlah ekspor dari terbanyak-terkecil). Sementara itu nilai impor -termasuk Bajaj dan Piagio yang non AISI- menyentuh angka 60 ribu.

Bila dibandingkan dengan thailand nilainya sungguh jomplang, pada periode yang sama thailand mampu memproduksi kendaraan roda dua sebanyak 4 juta unit (hampir dua kali penjualan dalam negri mereka) dengan demikian hampir separuh produksi mereka di ekspor ke luar negeri, sementara itu persentase ekspor produsen sepeda motor indonesia cuma 0,38% dari total produksi. :(

Bila demikian siapa diuntungkan/siapa dirugikan?


*data dari http://edorusyanto.wordpress.com dan http://www.thinkasiainvestthailand.com

14 comments:

sponge bob Says:

siapa hayoo?..
Ayo ngaku.. Ayo ngaku..

Taufik Says:

Ya ada faktor lain disini yakni iklim investasi bro
disinyalir kemudahan investasi dan iklim industri hulunya di thai memang lebih mumpuni, cmiiw
nanti saya jabarkan lagi di artikel . . .btw nice oppinion

motoroda Says:

Makasih kang taufiq dah mau mampir :)

betul kang, selain itu mungkin birokrasi kita turut andil juga ya kang.

nebula Says:

yap,gak adil rasanya klo qta menarik suatu penilaian hanya dari satu sisi.alangkah bijakasana apbila qta mendengarkan dari berbagai sisi agar konklusi bs lbh adil n berimbang

motoroda Says:

Sip, makasih masbro masukannya, artikel ini memang baru melihat dari jumlah impor, ekspor, jumlah produksi dan jumlah penjualan saja.

nhd Says:

Masih mayan lah, gak impor.

Zidane Says:

Kalo ane logikanya gini bro, maaf kalo salah
Jika produksi dalam negeri melebihi perminmas brotaannya maka sisa produksi pasti di ekspor agar tidak rugi, kasus thailand.

Jika produksi dalam negeri dapat di serap oleh pasar dalam negeri , buat apa di ekspor, toh dalam negeri membutuhkan. contoh indonesia

Masalah impor bajaj , karena indonesia tidak memproduksi sedang permintaan produk tsb lumayan bajaj, maka di import lah.

Begitu mas bro

motoroda Says:

Logika yang bagus sekali bro zidane, tapi pertanyaan berikutnya, kenapa jumlah produksi di thailand jauh melebihi angka penjualan lokalnya apalagi bila dibandingkan indonesia. Tapi apapun itu, pasti ujung-ujungnya itungan bisnis juga yang berbicara, dan sepertinya produksi di thailand -terutama motor sport- lebih menguntungkan ketimbang di indonesia. CMIIW

EXYBAND Says:

hmm...
klo ane sih mikirnya lebih pada birokrasinya bro..
tau sendirilah negeri ini kayak apa...
selain birokrasi ada faktor lain misalnya murahnya raw material dan upah buruh.
sama2 di p[roduksi lokal bisa kita bandingin berapa harga di thailand berapa harga di indonesia.
contohnya aja leXam dan Revo AT versi Thailand cuma dibanderol 12 jutaan disini revo at udah 15.8 juta malah leXam udah sampai 16.8 jt.
contoh lagi, Byson dan NMP di India cuma dibanderol 13 jutaan, disini NMP 19.6 jt byson malah udah tembus 20.85 jt.
dgn kasus spt ini klo produksi indonesia diekspor apa masih kompetitif??

Ian Says:

Juga berlaku di dunia teknologi kok.
Singapura: Lokasi kantor manajemen
Malaysia : lokasi riset
Thailand & vietnam : lokasi Produksi
Indonesia : lokasi JUALAN.

esemelekete Says:

gimana mau dilirik investor kerjaannya demo mulu.. payahhhhh mental bangsa inii

parto Says:

yang rugi itu beli rokok ganja morfin sabubu extasi bro bro semua,,, kalau kendaraan sanggup ya dibeli nggak sanggup jangan belii jangan repot2 mikirnya nanti botak lho

kodokijo Says:

Itu tandanya pemerintah kita gak becus menjalankan roda perekonomian. Indonesia cuma negara konsumerisme, taunya pake bukan 'make' (buat). Selain ribet dan ruwet jalur birokrasi yg sengaja diciptakan utk dijadiin lahan basah/pungli, ditambah lagi pajak yg tinggi yg lagi2 dijadiin lahan basah. Mentalnya emang dari sononya udah mental tempe, udah mendarah daging turun-temurun, jadi susah banget utk dibersihin, gak tau deh sampe kapan bakal seperti ini?

FBI ( Fans Berat Inul ) Says:

iyo indonesia birokrasinya kyk azuuu....

Post a Comment

Meski tanpa moderasi berkomentar dengan bijak ya, tulisanmu cermin kepribadianmu! Ok.